Ada banyak alasan mengapa kost-kostan masih menjadi bentuk investasi dan bisnis yang banyak diminati kendati jumlah modal awal yang diperlukan terbilang besar. Pertama, pangsa pasar kost-kostan terbuka luas dan akan terus berkembang. Kedua, kost-kostan memberi penghasilan rutin dalam jangka waktu panjang. Ketiga, kost-kostan mempunyai risiko yang relatif rendah dibandingkan berbagai jenis investasi maupun bisnis lainnya. Saat ini sudah ada autopilot bisnis kost yang dapat memudahkan pemilik mengurus bisnis properti kost mereka dengan lebih baik.
Segala potensi tersebut baru akan menghasilkan keluaran yang diharapkan jika pengelolaan yang dilakukan tepat. Namun yang kerap lupa diperhatikan, pengelolaan kost-kostan memerlukan pencatatan yang detail meski sebenarnya tidak terlalu sulit. Beruntungnya, autopilot bisnis kost sangat mungkin dilakukan sehingga pemilik usaha tidak terlalu dipersulit dengan urusan administratif dan operasional.
Hal Yang Perlu Dikelola dalam Bisnis Kost-Kostan
Sebelum mengimplementasikan autopilot bisnis kost, pemilik perlu tahu apa saja yang diperlukan dalam pengelolaan usaha properti kost-kostan. Setiap bisnis kost pun mempunyai detail kebutuhan masing-masing, tetapi setidaknya empat hal berikut haruslah terlaksana.
- Pengelolaan Data Penghuni
Ganjil rasanya jika tidak mengenal siapa orang yang menghuni ruangan dalam properti yang Anda miliki. Anda pun tidak perlu mengetahui detail siapa mereka, tetapi setidaknya milikilah salinan identitas penghuni yang masih berlaku (KTP, SIM, paspor, dan sebagainya).
Selain itu, bila penghuni akan menyewa dalam jangka waktu lama seperti umumnya mahasiswa, tak ada salahnya untuk mengetahui kerabat atau karib terdekat mereka. Dengan demikian, jika terjadi sesuatu atas penghuni tersebut (seperti sakit, kecelakaan, dan sebagainya) dapat dikoordinasikan dengan cepat.
- Pencatatan Transaksi
Pembukuan adalah hal fundamental dalam sebuah bisnis untuk benar-benar melihat kondisi kesehatan dan keuangan aktivitas yang dilakukan. Oleh karena itu, Anda harus jeli dan teliti melakukan pencatatan setiap transaksi—baik pemasukan maupun pengeluaran.
Simpan kuitansi atau bukti transfer pembayaran sewa oleh penghuni dan dokumentasikan dalam pembukuan berikut rincian waktunya. Hal serupa juga berlaku untuk pengeluaran yang Anda lakukan atas bisnis kost-kostan tersebut, seperti biaya jasa penggunaan listrik, internet, air, hingga pemugaran bangunan, pembayaran karyawan, dan sebagainya.
- Pemeliharaan Bangunan
Kenyamanan yang dirasakan oleh penghuni sangat menentukan keberlangsungan bisnis kost-kostan Anda. Sebesar apa pun gedung yang disediakan, selama kondisi bangunan maupun fasilitas di dalamnya tidak memenuhi standar kenyamanan penghuni tentu tidak akan membuat mereke betah. Karena itu, lakukan pengecekan dan maintenance secara berkala.
Di samping itu, perhatikan pula faktor keamanan. Buatlah sistem keamanan yang efektif dan efisien sesuai kondisi. Bila tak memungkinkan menggunakan jasa penjaga keamanan, setidaknya Anda bisa menggunakan CCTV dan sistem keamanan manual yang cukup.
- Komunikasi dengan Penyewa
Kelancaran komunikasi adalah kunci sukses lainnya dalam sebuah bisnis. Anda tidak perlu setiap hari datang berkunjung atau menanyakan kabar kepada penyewa. Namun setidaknya, jagalah komunikasi—sebisa mungkin jangan hanya pada saat akan melakukan penagihan.
Terbuka dan dengarkan pula keluh kesah atau harapan mereka terkait dengan rumah kost Anda yang mereka tempati. Tidak semuanya harus Anda iyakan—terutama bila tidak terlalu signifikan—tetapi jangan pula terlalu cuek dan mengabaikannya. Hal ini akan turut berpengaruh terhadap pengalaman menginap mereka secara keseluruhan.
Menjalankan Autopilot Bisnis Kost
Memilih metode autopilot bisnis kost tidak hanya berlaku bagi Anda yang menjadikan bisnis properti ini sebagai usaha sampingan. Hal ini juga sangat bisa diterapkan jika Anda ingin pengelolaan dilakukan secara lebih efisien dan efektif.
- Mempekerjakan Karyawan
Cara autopilot bisnis kost yang satu ini banyak dipilih oleh pemilik usaha kost-kostan yang tidak menjadikan bisnis ini sebagai mata pencaharian utama. Selain itu, adanya karyawan juga biasanya dibutuhkan untuk mengelola rumah kost yang tergolong cukup besar sehingga persentase membutuhkan kehadiran fisik pihak perpanjangan tangan dari pengelola.
Apabila Anda akan menggunakan cara ini, maka pastikan proses rekrutmen yang dilakukan benar-benar optimal. Setidaknya, integritas dan berkemauan kerja dan untuk maju yang keras harus dimiliki. Kedua hal tersebut merupakan standar paling minimal yang diperlukan untuk karyawan di rumah kost sehingga.
Di samping itu, pertimbangkan pula aturan jam kerja berikut lingkup kerja yang harus dijalani karyawan tersebut. Bagaimanapun, mereka memiliki keterbatasan. Berlakukanlah skema shift untuk mengantisipasi kejadian yang mungkin tak terduga ataupun tak diharapkan seperti karyawan yang sakit, cuti, dan sebagainya.
- Menggunakan Aplikasi
Zaman sekarang, autopilot bisnis kost juga bisa dilakukan secara mandiri menggunakan aplikasi. Kebanyakan aplikasi untuk bisnis kost pun sudah diintegrasikan dengan marketplace sewa kost sehingga pencatatan yang dilakukan menjadi lebih sistematis.
Software ini pun telah dilengkapi oleh berbagai fitur untuk mempermudah Anda dalam mengeloa bisnis properti kost-kostan. Seperti contoh, seseorang kini dapat tercatat secara otomatis mengenai waktu booking serta lamanya menginap, terekam secara otomatis histori transaksi (pembayaran yang dilakukan oleh pemilik bangunan), hingga adanya fitur pengingat alias reminder bagi penyewa untuk menyelesaikan tagihannya sebelum jatuh tempo.
Cara autopilot sewa kost ini sebenarnya juga sangat bisa diterapkan bagi Anda yang mempekerjakan karyawan untuk mengelola properti. Setidak-tidaknya, kini mereka tidak harus kebingungan mencari catatan pemasukan maupun pengeluaran. Hanya melalui satu aplikasi, transparansi transaksi juga terlihat sehingga meminimalkan risiko terjadinya kecurangan yang mungkin dilakukan oleh karyawan.
Nah, itulah informasi seputar autopilot sewa kost yang dapat Anda ikuti. Cara ini dapat dilakukan melalui metode konvensional dengan cara mempekerjakan karyawan maupun metode lebih modern dengan menggunakan teknologi. Terkait mana yang lebih, Anda tentu lebih paham mana yang sesuai dengan kondisi bisnis kost-kostan atau sebaliknya.