Salah satu jenis investasi yang menggiurkan dan berpotensi menciptakan keuntungan adalah properti. Sayangnya, likuiditas dari properti ini sangat lambat. Efeknya, satu unit properti butuh waktu lama untuk terjual.
Alternatif lain dari menjual adalah menyewakannya dengan durasi waktu tertentu. Misal satu bulan atau satu tahun. Penerapan ini membuat rumah, kos, atau apartemen yang Anda miliki jadi property cash machine.
Cara Membuat Property Cash Machine
Setiap orang yang memiliki properti jenis apa pun, bisa membuat property cash machine untuk dirinya sendirinya. Bahkan, dengan modal yang terbatas sekalipun, mereka tetap bisa melakukannya dengan maksimal.
1. Bergabung dengan Platform Pemasaran Properti
Hal pertama yang harus dilakukan untuk memiliki mesin properti penghasil uang adalah bergabung dengan platform. Saat ini ada banyak platform yang bisa dipakai untuk pemasaran. Namun, platform atau aplikasi yang paling direkomendasikan saat ini adalah Papi Kost.
Dengan menggunakan Papi Kos, Anda bisa melakukan banyak hal dalam satu aplikasi. Setelah bergabung, Anda bisa mengelola kos dengan mudah. Berbagai hal yang awalnya rumit seperti penagihan sewa, pembuatan database, membuat profile kos, hingga ke urusan booking online sudah tersedia.
2. Menerapkan Pemasaran Online yang Tepat
Hal kedua yang bisa dilakukan untuk membuat mesin penghasil uang dari properti adalah menerapkan pemasaran. Pemasaran bisa dilakukan secara online dengan memanfaatkan media sosial seperti Instagram atau Facebook. Anda bisa membuat sendiri materi terkait dengan properti yang akan disewakan.
Dalam pemasaran, Anda harus menunjukkan pada calon penyewa kelebihan dari properti yang akan disewakan. Selain itu, bagikan juga hal-hal bermanfaat terkait dengan properti. Beri muatan call to action baik itu secara hard selling atau soft selling. Arahkan target market ke platform atau langsung ke kontak Anda.
3. Membangun Branding yang Tepat untuk Properti
Kesalahan terbesar yang sering dilakukan oleh pemilik properti adalah tidak melakukan branding pada bangunannya. Padahal branding itu harus dilakukan untuk membuat target market lebih percaya dan akhirnya mau menyewa.
Branding bisa dilakukan dengan mengambil foto properti secara profesional. Selanjutnya, Anda juga bisa menulis deskripsi properti dengan baik dan ikut dibagikan di media sosial.
4. Memperbaiki Fasilitas yang Dimiliki
Akan sangat memalukan kalau Anda membangun branding dan menggemborkan fasilitas sempurna. Namun, saat penyewa datang, yang terjadi adalah sebaliknya. Hal seperti ini justru akan mematikan sendiri mesin uang yang sedang Anda bangun. Apalagi banyak penyewa kecewa memberikan ulasan negatif.
Branding memang boleh dilakukan, tapi sejujurnya saja. Kalau fasilitas yang digembar-gemborkan memang sempurna, perbaiki apa yang ada. Jadi, ekspektasi dan realitas bisa sejalan. Penyewa juga tidak akan kecewa karena mendapatkan apa yang mereka bayangkan sejak awal.
5. Membantu Mengelola Properti Milik Orang Lain
Kalau Anda hanya memiliki satu kawasan properti dan ingin menghasilkan lebih banyak, kenapa tidak bantu kelola properti miliki orang lain atau saudara. Jadi, Anda ikut melakukan promosi dan kalau nanti ada penyewa yang melakukan transaksi, Anda akan mendapatkan komisi.
Untuk menerapkan cara ini ada baiknya dibicarakan secara saksama dengan pemilik properti. Anda bisa menawarkan kemudahan dan meminta mereka memberikan kondisi dengan jumlah tertentu. Cara ini akan menguntungkan dua belah pihak.
Selain komisi, Anda bisa menggunakan harga awal dari pemilik properti. Selanjutnya, lakukan penambahan harga yang pantas. Harga ini untuk menutup usaha promosi yang sudah Anda lakukan.
6. Memberikan Penawaran Menarik atau Promosi
Kalau ingin memancing dengan baik harus ada kail yang tepat. Nah, pada bisnis penyewaan properti, kail yang tepat terdiri dari penawaran menarik dan promosi. Jadi, Anda bisa membuat semacam promosi untuk menarik calon pembeli. Misal adanya potongan harga kalau menyewa selama beberapa bulan.
Promosi yang menarik sangat penting dalam melakukan brand awareness. Jadi, target market harus mengenal properti yang Anda tawarkan. Setelah merasa ketergantungan dan nyaman. Naikkan harganya perlahan-lahan. Hal seperti ini wajar dalam bisnis.
Penawaran bisa Anda lakukan di media sosial sembari melakukan promosi. Buat konten promosi baik secara grafis atau video dengan baik. Selanjutnya, tunggu para calon penyewa datang untuk melakukan transaksi.
7. Memperhatikan Umpan Balik
Setelah properti yang Anda miliki mendapatkan penyewa dan beberapa kali keluar-masuk, umpan balik pasti didapatkan. Entah itu berkaitan dengan layanan yang sempurna atau beberapa layanan atau fasilitas yang buruk.
Segala bentuk umpan balik yang diterima tidak boleh diabaikan begitu saja. Anda bisa menanggapinya dengan baik. Selain itu, coba lakukan evaluasi berdasarkan umpan balik yang didapatkan. Dari sana, properti yang Anda miliki akan menjadi sempurna perlahan-lahan.
Apa yang dikatakan oleh penyewa memang tidak selalu berisi kritik mendukung. ada kalanya berisi hal-hal yang membuat Anda jadi kesal sendiri. Hal itu wajar dan manusiawi sekali. Pastikan selalu melakukan filter pada umpan balik agar mendapatkan hal positif meski komentarnya negatif.
Menciptakan property cash machine atau mesin penghasil uang dari properti memang tidak mudah. Apalagi dana yang dimiliki pas-pasan. Namun, dengan menerapkan cara di atas, Anda bisa memaksimalkan semua aset yang dimiliki.
Terpenting dari semua, coba gabunglah ke platform penyewaan properti seperti Papi Kost. Dengan bergabung ke sana, berbagai seputar pengelolaan sampai survei dan pengambilan foto bisa dilakukan dengan mudah. Jadi, properti yang dimiliki bisa mudah dicari dan akhirnya mendatangkan banyak penyewa.